Gambar Sampul Pjok · i_Bab 9 Pergaulan Sehat
Pjok · i_Bab 9 Pergaulan Sehat
Sudrajat Wiradihardja dan Syarifudin

24/08/2021 13:00:12

SMA 10 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

169

BAB IX

PERGAULAN SEHAT

170

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Tahapan Belajar

1.

Ca

ri dan bacalah berbagai informasi tentang konsep dan prinsip

pergaulan yang sehat antarremaja dan perlunya waspada serta menjaga

diri dari bahaya pergaulan yang tidak sehat dari buku ini atau sumber

lain.

2.

Ta

nyakan hal-hal yang berkaitan dengan konsep dan prinsip pergaulan

yang sehat antarremaja dan cara memilih teman yang baik.

3.

Iden

t

ifi

kasi pergaulan sehat pada remaja, dan kerjakan secara

berkelompok.

4.

Iden

t

ifi

kasi bahaya pergaulan yang tidak sehat pada remaja.

5.

Iden

t

ifi

kasi akibat yang ditimbulkan akibat pergaulan yang tidak sehat

secara individu.

6.

Dis

kusikan tahapan-tahapan pergaulan sehat secara berkelompok

dengan menunjukkan perilaku disiplin, kerja sama, toleransi, dan

tanggung jawab selama melakukan aktivitas.

7.

Tem

ukan hubungan pergaulan yang sehat terhadap masa depan.

8.

Pr

esentasikan hasil kerja di depan kelas dengan menunjukkan perilaku

disiplin, kerja sama, dan tanggungjawab selama melakukan aktivitas

A.

Peta Konsep

Pergaulan Sehat

Pergaulan

Sehat

Remaja

Pergaulan Tidak

Sehat

Pengertian

Penyebab

Tanda-tanda

Pencegahan

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

171

Pergaulan Sehat

A.

Pergaulan

P

ergaulan berasal dari kata gaul yang diartikan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia sebagai hidup berteman (bersahabat). Pergaulan merupakan

proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lain, atau

dapat juga antara individu dengan kelompok, yang artinya manusia sebagai

makhluk sosial tak akan pernah lepas dari kebersamaan dengan manusia

lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan

kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan

mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun

pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja

sama antarindividu atau kelompok guna melakukan hal–hal yang positif.

Sedangkan pergaulan yang negatif itu dapat mengarah kepada risiko yang

dapat mengancam masa depan seorang individu. Hal itulah yang harus

dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam

usia remaja ini, biasanya seseorang sangat labil, mudah terpengaruh

terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang

mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

B.

Sehat

Se

hat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai baik seluruh

badan atau bagian-bagiannya (bebas dari saki

t). 

Sehat adalah suatu kondisi

di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya

dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan

Sumber: clipartsign.com

Gambar 9.1

Berjabat tangan

Sumber: www.darya-varia.com

Gambar 9.2

Logo Ayo Sehat!

172

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan zaman, kata sehat tidak hanya

berhubungan dengan tubuh, tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja,

jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan disebut dengan

sehat. Tetapi jika mengalami gangguan, maka disebut dengan istilah tidak

seha

t.  

Pengertian sehat menurut WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia adalah

suatu keadaan yang sempurna, baik

fi

sik, mental, maupun sosial, tidak

hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Defin si sehat menurut WHO ini

adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut

faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat

menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting 4 komponen dasar yang

membentuk ‘positive health’, yaitu:

sehat jasmani,

sehat mental,

sehat spiritual,

kesejahteraan sosial.

Pengertian sehat menurut UU No.23 / 1992

Pen

gertian sehat menurut UU No. 23/1992 adala

keadaan sejahtera dari

badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan

ekonomi. Artinya, seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa, dan kehidupan

sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu

komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.

Kesimpulan dari beberapa pengertian sehat di atas adalah suatu kondisi di

mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya, tidak

menderita suatu penyakit atau kelemahan, baik jasmani, rohani maupun sosial.

C.

Remaja

R

emaja dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai mulai

dewasa.

Remaj

berasal dari kata lat

in 

adolensence

yang berarti tumbuh atau tumbuh

menjadi dewasa. Istilah

adolensence

mempunyai arti yang lebih luas lagi

yang mencakup kematangan mental, emosional, sosial dan

fi

sik (Hurlock,

1992). Pasa masa ini

seorang individu biasanya tidak mempunyai tempat

yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan

dewasa atau tua.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

173

Seperti yang dikemukakan Sri Rumini & Siti Sundari (2004:

53) 

masa

remaj

adalah peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang mengalami

perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21

tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.

Sedangka

pengertian remaj

menurut Zakiah Darajat (1990:

23) 

adalah:

masa peralihan di antara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini

anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan

fi

siknya

maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik

bentuk badan ataupun cara berpikir atau bertindak, tetapi bukan pula

orang dewasa yang telah matang.

D.

Pergaulan sehat pada remaja

Perga

ulan sehat dapat juga diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan

oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan

normal, baik tubuh, jiwa maupun kehidupan sosialnya. Yang dimaksud

normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama teman dan

kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya

agar setiap anak memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan

kepribadiannya.

E.

Beberapa cara remaja bergaul secara sehat

1. Ada

nya kesadaran beragama bagi remaja

Bagi anak remaja, sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman,

serta ketaatan terhadap ajaran agama. Kenyataan sehari-hari menunjukkan

bahwa remaja yang melakukan pergaulan tidak sehat sebagian besar kurang

memahami norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran

beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.

Sumber: www.antaranews.com

174

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

2. Memiliki rasa setia kawan

Rasa setia kawan dibutuhkan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja

yang baik, rasa setia kawan dalam hal-hal yang positif dan bukan sebaliknya.

3. Memilih teman

Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak

terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, teman

yang pegaulannya buru

tidak harus kita asingkan, melainkan kita tetap

berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat/akrab

dengan orang yang memiliki sifat yang tidak baik/sehat.

4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif

Manfaatkan waktu luang dengan hal yang positif. misalnya diarahkan

untuk mengembangkan keterampilan atau penyaluran bakat olahraga,

memperdalam kajian agama, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.

5. Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu

Remaja harus menjaga jara

dengan lawan jenisnya sesuai dengan norma

agama dan norma sosial di Indonesia. Misalnya menyapa teman lawan

jenis dengan sapaan yang baik, bersahabat dan berteman dengan lawan

jenis dengan saling menghormati dan menghargai, memakai pakaian yang

sesuai dengan situasi dan kondisi serta tidak mempertontonkan aurat dan

sebagainya.

Sumber: www.banyumasnews.com

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

175

6. Menstabilkan emosi

Kita harus mampu mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai emosi

yang menguasai diri kita. Sabar adalah salah satu kunci penguasaan emosi.

Cobalah melatih diri dalam menyelesaikan masalah dengan komunikasi,

bukan dengan amarah atau emosi.

F.

Sikap-sikap dalam pergaulan remaja

1. Penam

pilan fisik

Tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai karena penampilan

fi

siknya, tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai.

Bagaimanapun kemasan penampilan

fi

sik merupakan nilai estetis yang

bisa mendukung kesan pertam

seseorang di mata orang lain. Kita tidak

perlu berlebihan atau memaksakan diri untuk mendapat kesan yang

baik. Kesederhanaan, kebersihan, dan kerapian penampilan pasti disukai

meskipun tidak mewah seperti selebritis. Penampilan

fi

sik jangan diartikan

dengan tampil mewah, tampil bersih dan rapih dapat mencerminkan

kebersihan diri dan pribadi seseorang.

2. Berbicara dan bersikap sopan

Orang bijak sering mengatakan bahwa “mulutmu adalah harimaumu”

atau "kata-kata itu ibarat pedang."

Ucapan yang salah dapat menyakiti hati orang lain. Karena itulah, kita

harus berusaha menjaga bicara kita. Kesopanan bisa menimbulkan kesan

pertama yang baik saat kita berkenalan dengan teman baru atau dengan

lingkungan yang baru. Demikian pula dalam pergaulan sehari-hari kita di

sekolah atau di rumah.

3. Biasakan untuk memberi dan berbagi

Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil,

paling tidak tawari teman kita. Kalau makanannya sedikit, usahakan jangan

makan di depan teman-teman kita. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa

kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.

176

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

4. Hindari pembicaraan yang kurang bermanfaat

Gosip atau menyebarkan desas-desus kelihatannya mengasyikkan tetapi

sikap seperti ini mencerminkan bahwa kita gemar mengungkap aib orang

lain dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Agama juga

melarang bergunjing karena bisa menimbulkan

fi

tnah dan menyakiti orang

lain.

5. Mencuri dengar

Kebiasaan mencuri dengar atau menguping pembicaraan orang lain adalah

kebiasaan yang tidak disukai. Meskipun kita merasa akrab, kita tetap harus

tahu dan menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi. Ketika teman

menerima telepon, usahakan jangan menyimak obrolannya supaya kita

tida

k di

tuduh selalu ingin tahu urusan orang lain.

6. Bersikap peduli saat teman sedang mencurahkan isi hatinya

Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya baik-baik dan

pahami permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang

tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia

akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman, selanjutnya

jaga kerahasiaan teman.

7. Rendah hati

Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri

atau keluarga di setiap obrolan dengan teman. Kalau terlalu sering

membanggakan diri sendiri atau keluarga, kita akan dikatakan sombong

dan tinggi hati. Akuilah dan hargailah kelebihan orang lain karena dengan

begitu kita akan terbiasa mengakui dan menghargai kelebihan orang lain.

Hal ini akan memupuk jiwa besar dan lapang dada.

8. Jadilah diri sendiri

Tunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri

untu

sekedar diakui lingkungan pergaulan merupakan benteng bagi

kita juga dala

menyikapi pengaruh lingkungan pergaulan kita. Sikap-

sikap tersebut memang terlihat sepele, tetapi dapat menghiasi kecantikan

akhla

seseorang. Bila semua itu kita lakukan dengan tulus, kita bisa disukai

dalam pergaulan.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

177

Pergaulan Tidak sehat

a. Pengertian

Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan bebas adalah salah satu

bentuk perilaku menyimpang. “Bebas” yang dimaksud adalah melewati

batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini

sering kita dengar, baik di lingkungan maupun dari media massa.

Dari segi bahasa, pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas

artinya terlepas dari ikatan. Jadi, pergaulan bebas artinya proses bergaul

dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

b. Penyebab

Penyebab pergaulan bebas bermacam-macam. Berikut adalah beberapa

diantaranya.

1. Agama dan iman

Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu.

Tanpa agama, hidup mereka akan kacau karena mereka tidak mempunyai

landasan hidup. Agama dan keimanan dapat membentuk kepribadian

individu. Dengan agama, individu dapat membedakan mana yang baik

dan mana yang tidak baik. Remaja yang ikut ke dalam pergaulan tidak

sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak

baik.

Sumber: www.dilihatya.com

178

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

2. Perubahan Zaman

Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang

atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya

lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan

kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang

barat yang lebih bebas.

3. Kesenjangan

Kesenjangan ekonomi dan pertunjukan kemewahan di media masa

memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan

tanpa melihat kemampuan ekonominya. Akibatnya, tidak jarang yang

menempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.

Kesenjangan pendapat antara orang tua dan remaja mengandung arti

bahwa sebagian remaja Indonesia masih memiliki pandangan bahwa

orang tua mereka ketinggalan zaman dalam urusan orang muda. Remaja

cenderung meninggalkan orang tua dalam menentukan bagaimana

mereka akan bergaul.

4. Kurang kontrol

Berkurangnya kontrol terhadap remaja dapat mengakibatkan lepas kontrol

sehingga tidak jarang sesuatu sudah terlambat. Remaja menganggap

bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang

tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal, ketika

sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

179

c. Tanda-tanda

d. Dampak pergaulan tidak sehat

Terjadinya pergaulan tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri

sendiri, orang tua, dan lingkungan. Pengaruh tersebut antara lain seperti

berikut.

Tanda-tanda Pergaulan Sehat

Tanda-tanda Pergaulan Tidak Sehat

Berakhlaq mulia

Senantiasa memiliki pra

-

san

gka baik

Pemaaf

Jauh dari rasa iri dan dengki

Memiliki sifat malu

Berusaha menepati janji

Sopan dalam bertutur kata

Selalu senyum dan mengucap

salam saat bertemu

Selalu mengingat pada ke

-

bai

kan

Mengunjungi teman yang

sedang terkena musibah

Membantu teman yang ke

-

sus

ahan

Memberi nasihat baik

Tidak membicarakan aib

teman atau saudaranya

Suka menghamburkan harta

untuk hal yang tidak baik

Sering menghalalkan segala cara

termasuk dari jalan yang haram

dan keji

Muna

fi

k ( Kalau berkata dusta;

Kalau berjanji ingkar ; Kalau diberi

amanat Khianat; Kalau bersumpah

palsu)

Rasa ingin mencoba dan me

-

ras

akan

Perubahan emosi

Perubahan pikiran

Perubahan lingkungan pergaulan

Perubahan tanggung jawab

Mudah mengalami kegelisahan,

tidak sabar

Emosional, selalu ingin melawan,

rasa malas, perubahan dalam

keinginan, ingin menunjukkan

eksistensi dan kebanggaan diri

serta selalu ingin mencoba hal

negatif

180

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

1. Pergaulan bebas

Adalah perilaku menyimpang, yang melewati batas-batas norma ke

-

tim

uran yang ada.

2. Ketergantungan obat

Ko

nsumsi obat-obat terlarang sampai akhirnya mengalami

ketergantungan obat.

3. Menurunnya derajat kesehatan

4. Meningkatkan kriminalitas

5. Merenggangkan hubungan keluarga

6. Menyebarkan penyakit

7. Menurunnya prestasi

e. Pencegahan

Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja

perlu diberi pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan

memberi pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa akibat

yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi diri sendiri,

keluarga, maupun lingkungan.

Pembentuk jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan yang sehat

akan melahirkan remaja yang sehat pula, tetapi sebaliknya lingkungan

yang kurang baik akan membentuk pribadi remaja yang kurang sehat.

Lingkungan yang kurang baik juga bisa menjerumuskan remaja kepada

pergaulan tidak sehat.

Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali

untuk kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja

memilki jiwa dan pikiran yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan

lingkungan terdekat sangat dinperlukan dalam menciptakan remaja yang

baik.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

181

Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat

dan baik.

1.

Mem

bekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mem

-

pun

yai kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan.

2.

Di saa

t akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan

tujuan kepergian dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa

agar orang tua tahu.

3.

Sal

urkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.

4.

Ya

kinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan bermaksud

mengekang tetapi untuk kebaikan masa depan.

5.

Bi

asakan bicara dengan orang tua , ceritakan tentang kejadian yang

sudah dialami, jadikan orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan

isi hati.

6.

Ma

ri menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat.

Pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu

dengan individu, atau individu dengan kelompok dengan normal

baik tubuh tubuh, jiwa maupun kehidupan sosialnya.

Pergaulan tidak sehat adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang,

yang mana “tidak sehat” yang dimaksud adalah melewati batas-batas

norma ketimuran yang ada.

RANGKUMAN

1.

Buat laporan setelah membaca dan mengamati pergaulan sehat

d

an pergaulan bebas.

2.

Bu

at laporan hasil diskusi kelompok tentang pergaulan sehat dan

pergaulan bebas.

3.

Pr

esentasikan hal-hal yang berkaitan dengan pergaulan sehat

dan pergaulan bebas.

Evaluasi

182

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

a. Contoh Penilaian spiritual dan Sosial (KI- 1 dan 2)

Penilaian aspek sosial dan spiritual dilakukan dengan pengamatan

selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pengamatan dalam proses

pembelajaran dilakukan saat peserta didik melakukan pembelajaran.

Aspek-aspek yang dinilai meliputi: melakukan doa sebelum dan sesudah

melakukan kegiatan pembelajar, menunjukkan sikap berusaha secara

maksimal dalam melakukan pembelajaran dengan tetap meningkatkan

kemampuan dan menunjukkan sikap tawakal terhadap hasil akhir. Juga

menunjukkan perilaku baik dengan melakukan aktivitas sesuai fungsi

tubuh, memiliki perilaku hidup sehat, merapihkan kembali peralatan

yang telah digunakan pada tempatnya, mampu saling membantu teman

bila ada kesulitan dalam kegiatan pembelajaran, tidak menguasi alat

sendiri atau kelompoknya, mengikuti peraturan, petunjuk, atau arahan

yang telah diberikan guru.

Berikan tanda cek (

) pada kolom yang sudah disediakan. Setiap peserta

didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap

perilaku yang dicek (

) memiliki rentang skor antara 1 sampai dengan

4. ( Sangat Baik = 4, Baik = 3, Cukup.= 2 Kurang = 1).

No

Sikap spiritual dan Sosial

Skor

1.

Berdoa sebelum dan sesudah melakukan

kegiatan pembelajaran

2.

Menunjukkan sikap berusaha secara maksimal

dalam melakukan pembelajaran dengan tetap

meningkatkan kemampuan dan menunjukkan

sikap tawakal terhadap hasil akhir

3.

Menunjukkan perilaku baik dengan melakukan

aktivitas sesuai fungsi tubuh, serta dalam

penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran

4.

Memiliki perilaku hidup sehat

5.

Merapihkan kembali peralatan yang telah

digunakan pada tempatnya

6.

Mampu saling membantu teman bila ada

kesulitan dalam kegiatan pembelajaran

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

183

b. Contoh Penilaian Pengetahuan (KI-3)

Petunjuk Penilaian

Setelah mempelajari materi pergaulan sehat, kerjakan tugas kelompok di

bawah ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Tugas kelompok ini dapat

dikerjakan di rumah dan dikumpulkan dalam bentuk portofolio!

Butir Soal Pengetahuan

Deskripsi penilaian

Soal No, 1

a) Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan empat pergaulan

sehat.

b) Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan tiga pergaulan sehat.

c) Skor 2: jika peserta didik mampu menyebutkan dua pergaulan sehat.

d) Skor 1: jika peserta didik mampu menyebutkan satu pergaulan sehat.

No

Butir Sosial

Perolehan Skor

1.

Menyebutkan macam-macam pergaulan sehat

2.

Menyebutkan macam-macam pergaulan tidak

sehat

3.

Menyebutkan dampak pergaulan tidak sehat

4.

Menyebutkan ciri-ciri pergaulan sehat

5.

Menyebutkan ciri-ciri pergaulan tidak sehat

Jumlah skor max = 20

Nilai = Jumlah skor perolehan /Skor max x 100%

7.

Tidak menguasi alat sendiri atau kelompoknya

8.

Mengikuti peraturan,petunjuk atau arahan yang

telah diberikan guru

Jumlah skor max = 32 (8 x 4)

Nilai = Jumlah skor perolehan /Skor max x 100%

184

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Soal No, 2

a) Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan empat pergaulan

tidak sehat.

b) Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan tiga pergaulan tidak

sehat.

c) Skor 2: jika peserta didik mampu menyebutkan dua pergaulan tidak

sehat.

d) Skor 1: jika peserta didik mampu menjelaskan satu pergaulan tidak

sehat.

Soal No, 3

a) Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan empat dampak

pergaulan tidak sehat.

b) Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan tiga dampak pergaulan

tidak sehat.

c) Skor 2: jika peserta didik mampu menjelaskan dua dampak pergaulan

tidak sehat .

d)

Sk

or 1: jika peserta didik mampu menyebutkan satu dampak

pergaulan tidak sehat.

Soal No, 4

a) Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan empat ciri pergaulan

sehat.

b) Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan tiga ciri pergaulan

sehat.

c) Skor 2: jika peserta didik mampu menyebutkan dua ciri pergaulan

sehat.

d)

Sk

or 1: jika peserta didik mampu menyebutkan satu ciri pergaulan

sehat.

Soal No, 5

a) Skor 4: jika peserta didik mampu menyebutkan empat ciri pergaulan

tidak sehat

b) Skor 3: jika peserta didik mampu menyebutkan tiga ciri pergaulan

tidak sehat

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

185

c) Skor 2: jika peserta didik mampu menyebutkan dua ciri pergaulan

tidak sehat.

d)

Sk

or 1: jika peserta didik mampu menyebutkan satu ciri pergaulan

tidak sehat.

Penilaian Proyek

c. Contoh instrumen penilaian proyek

Mata Pelajaran

: Pen

didikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kompetensi Dasar :

3.9 M

emahami konsep dan prinsip pergaulan

yang sehat antarremaja

Nama Proyek : Menemukan hubungan antara pergaulan sehat

terhadap masa depan.

Alokasi Waktu

: 3 Ja

m Pelajaran

Nama Peserta Didik

: ______________________

Ke

las

: X / 1

No

Aspek*

Skor (1 – 4)

1.

Perencanaan

a. Persiapan

b. Rumusan Judul

2.

Pelaksanaan

a. Sistematika Penulisan

b. Keakuratan Sumber Data/Informasi

c. Kuantitas Sumber Data

d. Analisis Data

e. Penarikan Kesimpulan

3.

Laporan Proyek

a. Performans

b. Presentasi / Penguasaan/Peragaan

Total skor max

Nilai = skor perolehan/skor max x 100

186

Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

Penilaian Portofolio

c. Contoh instrumen penilaian Portofolio

Kompetensi Dasar :

3.9 M

emahami konsep dan prinsip pergaulan

yang sehat antarremaja

Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran

Nama Peserta Didik : ______________________

Ke

las

: X / 1

Ket

erangan

T = tuntas

BT = Belum tuntas

No

Karya peserta didik

Skor

Ketercapaian

(1-4)

T

BT

1. Membuat karya tulis

Pergaulan Sehat di

Indonesia

2. Membuat karya tulis

Pergaulan Tidak Sehat

di Indonesia

3. Membuat karya

tulis Latar Belakang

Pergaulan Tidak Sehat

Nilai = Skor perolehan/Skor max x 100